Etnosentrisme Dalam Syair-Syair Perang Melayu-Belanda

Kajian ini membincangkan pemahaman etnosentrisme dalam syair-syair perang Melayu-Belanda khususnya Syair Perang Mengkasar, Syair Peperangan Aceh dan Syair Perang Menteng. Etnosentrisme di sini merujuk kepada riak-riak penentangan awal masyarakat peribumi terhadap penjajah sebelum zaman kolonial. Ka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Idris, Zubir
Format: Thesis
Language:English
Published: 2010
Subjects:
Online Access:http://eprints.usm.my/43096/1/Zubir_Idris24.pdf
http://eprints.usm.my/43096/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kajian ini membincangkan pemahaman etnosentrisme dalam syair-syair perang Melayu-Belanda khususnya Syair Perang Mengkasar, Syair Peperangan Aceh dan Syair Perang Menteng. Etnosentrisme di sini merujuk kepada riak-riak penentangan awal masyarakat peribumi terhadap penjajah sebelum zaman kolonial. Kajian ini membicarakan konsep etnosentrisme Melayu, ciri-ciri yang membentuknya, dan juga cara pengarang mengungkap serta menampilkan konsep dan ciri etnosentrisme tersebut dalam karya mereka. Sebagai kerangka konseptual, kajian memanfaatkan idea William Graham Sumner yang mendefinisikan etnosentrisme sebagai kecenderungan melihat serta menilai kebudayaan sendiri lebih tinggi daripada kebudayaan orang lain. Untuk merungkai teks, kajian memanfaatkan analisis intrinsik dan ekstrinsik. Bagi analisis intrinsik, kajian meneliti aspek tema dan persoalannya, kekuatan kebahasaan seperti penggunaan metafora, perbandingan, perlambangan serta pemilihan diksi, dan bagaimana perkara-perkara tersebut diaplikasikan oleh pengarang silam bagi menggambarkan etnosentrisme etnik Melayu Nusantara. Selain itu, juga dilihat tujuan syair dikarang, seperti yang tersulam dalam teks.