Rasulullah Saw dan Ayat-ayat Teguran
Lumrahnya, teguran karena ada kesalahan. Yang ditegur telah melakukan sebuah kesalahan yang menghendaki bimbingan dan tuntunan hidup sehingga tidak jatuh di kesalahan yang sama di lain waktu. Biasanya, orang yang ditegur senantiasa berusaha menyembunyikan kesalahan dan teguran itu dari orang lain, a...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | other |
Published: |
dakwatuna.com
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://ddms.usim.edu.my:80/jspui/handle/123456789/15715 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Lumrahnya, teguran karena ada kesalahan. Yang ditegur telah melakukan sebuah kesalahan yang menghendaki bimbingan dan tuntunan hidup sehingga tidak jatuh di kesalahan yang sama di lain waktu. Biasanya, orang yang ditegur senantiasa berusaha menyembunyikan kesalahan dan teguran itu dari orang lain, apa lagi jika teguran itu terasa keras dan pedas. Fitrah penciptaan manusia menghendaki seperti itu.
Di Al-qur’an, kerap kali dijumpai ayat-ayat teguran yang intonasi maknanya kadang terdengar lunak, kadang juga terasa keras dan pedas. Yang memukau di sini, ayat-ayat teguran tersebut terdengar lantunannya siang dan malam. Semuanya terdengar dengan jelas dan tidak satu pun dari mereka yang disembunyikan dari pendengaran dan pengetahuan |
---|