Film Dan Persoalan Kemanusiaan : Dalam Wacana Minoritas Dan Wacana Dominan (Role of Good Film; as a Medium to Develop Humanity)
ABSTRAK Film tidaklah selalu bersifat netral, oleh karenanya film sangat subyektif. Meskipun merupakan media yang mampu melakukan reproduksi atas realita melalui dukungan teknologi yang mengiringinya, namun apa yang dipilih untuk ditampilkan dalam frame sebuah film tetaplah pilihan dari pembuatnya....
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | |
Published: |
Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ)
2017
|
Subjects: | |
Online Access: | http://ddms.usim.edu.my:80/jspui/handle/123456789/14918 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
my.usim-14918 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
my.usim-149182017-05-24T04:31:08Z Film Dan Persoalan Kemanusiaan : Dalam Wacana Minoritas Dan Wacana Dominan (Role of Good Film; as a Medium to Develop Humanity) Arda Muhlisiun, RB. Armantono KATA KUNCI : Film dan Kemanusiaan, Film dan Minoritas, Film dan Wacana Dominan ABSTRAK Film tidaklah selalu bersifat netral, oleh karenanya film sangat subyektif. Meskipun merupakan media yang mampu melakukan reproduksi atas realita melalui dukungan teknologi yang mengiringinya, namun apa yang dipilih untuk ditampilkan dalam frame sebuah film tetaplah pilihan dari pembuatnya. Ketika kode-kode kultural yang diciptakan para pembuat film dan dimasukkan dalam bingkai filmnya, sangat dimungkinkan terjadi “pelanggaran” atas konsensus dengan penontonnya sehingga proses encoding dan decoding mengalami hambatan. Begitupun, film tidak selamanya lahir dari gagasan yang berkembang dalam masyarakat umum, sehingga lahir film-film yang sifatnya sangat personal (kita kemudian mengenal terminologi mainstream dan sidestream). Untuk itulah kita bisa mengerti bahwa film sesungguhnya medium yang dibebani oleh manifestasi teknologi, komunikasi maupun seni. Sebagai media yang berhadapan langsung dengan masyarakat, proses identifikasi atas teks sebuah film dimungkinkan terjadi pada penonton. Sehingga nilai-nilai yang menuntun kelahiran sebuah film tidak semata-mata didasari atas kebutuhan filmis semata, tapi bergerak melalui narasi dan wacana yang berlangsung dalam masyarakat. Akan menjadi persoalan ketika sebuah film diletakkan dalam konteks Negara Indonesia -dengan keberagamaannya- yang memiliki konsekuensi terjadinya keterbedaan cara memandang sebuah film. Dalam keberagaman itulah sebenarnya nilai-nilai kemanusiaan menjadi perekat yang mampu mengatasi perbedaan itu. Dengan kata lain, terjadi upaya me-manusia-kan manusia dengan segala batas perbedaan yang ada ; suku, ras, agama, bahasa, ideologi dan lainnya. Namun perbedaan cara memandang itu tetaplah menghadirkan konsekuensi bahwa film akan memiliki pengertian yang berbeda-beda. Sehingga nilai kemanusiaan yang bisa dipandang dari sebuah film tetaplah memiliki kualitasnya masing-masing, yang satu bisa mewakili pandangan tentang nilai kemanusiaan dari perspektif minoritas terhadap wacana yang berlaku secara dominan, yang lainnya memandang nilai kemanusiaan dari dalam wacana yang dominan itu sendiri. 2017-05-24T04:31:08Z 2017-05-24T04:31:08Z 2015 http://ddms.usim.edu.my:80/jspui/handle/123456789/14918 Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) |
institution |
Universiti Sains Islam Malaysia |
building |
USIM Library |
collection |
Institutional Repository |
continent |
Asia |
country |
Malaysia |
content_provider |
Universit Sains Islam i Malaysia |
content_source |
USIM Institutional Repository |
url_provider |
http://ddms.usim.edu.my/ |
topic |
KATA KUNCI : Film dan Kemanusiaan, Film dan Minoritas, Film dan Wacana Dominan |
spellingShingle |
KATA KUNCI : Film dan Kemanusiaan, Film dan Minoritas, Film dan Wacana Dominan Arda Muhlisiun, RB. Armantono Film Dan Persoalan Kemanusiaan : Dalam Wacana Minoritas Dan Wacana Dominan (Role of Good Film; as a Medium to Develop Humanity) |
description |
ABSTRAK
Film tidaklah selalu bersifat netral, oleh karenanya film sangat subyektif. Meskipun merupakan media yang mampu melakukan reproduksi atas realita melalui dukungan teknologi yang mengiringinya, namun apa yang dipilih untuk ditampilkan dalam frame sebuah film tetaplah pilihan dari pembuatnya. Ketika kode-kode kultural yang diciptakan para pembuat film dan dimasukkan dalam bingkai filmnya, sangat dimungkinkan terjadi “pelanggaran” atas konsensus dengan penontonnya sehingga proses encoding dan decoding mengalami hambatan. Begitupun, film tidak selamanya lahir dari gagasan yang berkembang dalam masyarakat umum, sehingga lahir film-film yang sifatnya sangat personal (kita kemudian mengenal terminologi mainstream dan sidestream). Untuk itulah kita bisa mengerti bahwa film sesungguhnya medium yang dibebani oleh manifestasi teknologi, komunikasi maupun seni.
Sebagai media yang berhadapan langsung dengan masyarakat, proses identifikasi atas teks sebuah film dimungkinkan terjadi pada penonton. Sehingga nilai-nilai yang menuntun kelahiran sebuah film tidak semata-mata didasari atas kebutuhan filmis semata, tapi bergerak melalui narasi dan wacana yang berlangsung dalam masyarakat. Akan menjadi persoalan ketika sebuah film diletakkan dalam konteks Negara Indonesia -dengan keberagamaannya- yang memiliki konsekuensi terjadinya keterbedaan cara memandang sebuah film. Dalam keberagaman itulah sebenarnya nilai-nilai kemanusiaan menjadi perekat yang mampu mengatasi perbedaan itu. Dengan kata lain, terjadi upaya me-manusia-kan manusia dengan segala batas perbedaan yang ada ; suku, ras, agama, bahasa, ideologi dan lainnya.
Namun perbedaan cara memandang itu tetaplah menghadirkan konsekuensi bahwa film akan memiliki pengertian yang berbeda-beda. Sehingga nilai kemanusiaan yang bisa dipandang dari sebuah film tetaplah memiliki kualitasnya masing-masing, yang satu bisa mewakili pandangan tentang nilai kemanusiaan dari perspektif minoritas terhadap wacana yang berlaku secara dominan, yang lainnya memandang nilai kemanusiaan dari dalam wacana yang dominan itu sendiri. |
format |
|
author |
Arda Muhlisiun, RB. Armantono |
author_facet |
Arda Muhlisiun, RB. Armantono |
author_sort |
Arda Muhlisiun, RB. Armantono |
title |
Film Dan Persoalan Kemanusiaan : Dalam Wacana Minoritas Dan Wacana Dominan (Role of Good Film; as a Medium to Develop Humanity) |
title_short |
Film Dan Persoalan Kemanusiaan : Dalam Wacana Minoritas Dan Wacana Dominan (Role of Good Film; as a Medium to Develop Humanity) |
title_full |
Film Dan Persoalan Kemanusiaan : Dalam Wacana Minoritas Dan Wacana Dominan (Role of Good Film; as a Medium to Develop Humanity) |
title_fullStr |
Film Dan Persoalan Kemanusiaan : Dalam Wacana Minoritas Dan Wacana Dominan (Role of Good Film; as a Medium to Develop Humanity) |
title_full_unstemmed |
Film Dan Persoalan Kemanusiaan : Dalam Wacana Minoritas Dan Wacana Dominan (Role of Good Film; as a Medium to Develop Humanity) |
title_sort |
film dan persoalan kemanusiaan : dalam wacana minoritas dan wacana dominan (role of good film; as a medium to develop humanity) |
publisher |
Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ) |
publishDate |
2017 |
url |
http://ddms.usim.edu.my:80/jspui/handle/123456789/14918 |
_version_ |
1645153778014355456 |
score |
13.214268 |