Zaman Batu Baru (Neolithic).

Sa-sudah menempoh zaman Mesolithic, Kelantan menempoh pula zaman Neolithic. Dalam zaman ini terjadi suatu revolusi besar dalam sejarah umat manusia, sebab zaman ini manusia tidak lagi hidup dalam peringkat berburu, malah mereka sudah pandai berchuchok tanam sa-chara terator. Di-Kelantan, bekas2 kebu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sa'ad Shukri Haji Muda
Format: Image
Language:English
English
English
Published: 1971
Online Access:http://discol.umk.edu.my/id/eprint/10942/1/Zaman%20Batu%20Baru%20%28Neolithic%29.jpg
http://discol.umk.edu.my/id/eprint/10942/2/Zaman%20Batu%20Baru%20%28Neolithic%292.jpg
http://discol.umk.edu.my/id/eprint/10942/3/Zaman%20Batu%20Baru%20%28Neolithic%293.jpg
http://discol.umk.edu.my/id/eprint/10942/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Sa-sudah menempoh zaman Mesolithic, Kelantan menempoh pula zaman Neolithic. Dalam zaman ini terjadi suatu revolusi besar dalam sejarah umat manusia, sebab zaman ini manusia tidak lagi hidup dalam peringkat berburu, malah mereka sudah pandai berchuchok tanam sa-chara terator. Di-Kelantan, bekas2 kebudayaan Zaman Neolithic ini sa-lain di-ketemukan di-Lembah Neggiri ia-itu di-Gua Cha dan di-Gua Madu; juga di-ketemukan di-Gua Musang. Pun juga di-ketemukan di-lain2 tempat saperti di-Kampong Puteh, Kota Bharu; Gong Kedak, Pasir Puteh dan baru2 ini di-ketemukan pula di-pinggir Sungai Kelantan di-Daerah Pasir Pekan, Kota Bharu. Di-antara chontoh kata2 yang pernah di-kemukakan oleh Professor H. Kern ia-lah pembentokan di-sekitar perkataan “padi”, suatu makanan utama (pengeyang) di-sekitar daerah ini ada-lah sa-bagai berikut: Orang melayu menyebut-nya: padi Orang jawa menyebut-nya : pari Orang bali menyebut-nya: padi Orang acheh menyebut-nya: pade Orang sunda menyebut-nya: pare Orang dayak menyebut-nya:parai Orang tagalok menyebut-nya: palay