Kajian semiotika budaya terhadap arsitektur Mesjid Raya Sumatera Barat : adat basandi syara’, syara’ basandi kitabulllah / Muhardis Abu Bakar
Masyarakat Minangkabau merupakan penduduk yang mendominasi wilayah Provinsi Sumatera Barat. Adagium Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) masih dipegang teguh. Hal ini dapat dilihat dengan didirikannya Mesjid Raya Sumatera Barat yang diagung-agungkan sebagai sentra kegiatan keagam...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Conference or Workshop Item |
Language: | English |
Published: |
2012
|
Subjects: | |
Online Access: | https://ir.uitm.edu.my/id/eprint/50864/1/50864.pdf https://ir.uitm.edu.my/id/eprint/50864/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
my.uitm.ir.50864 |
---|---|
record_format |
eprints |
spelling |
my.uitm.ir.508642021-09-22T06:54:43Z https://ir.uitm.edu.my/id/eprint/50864/ Kajian semiotika budaya terhadap arsitektur Mesjid Raya Sumatera Barat : adat basandi syara’, syara’ basandi kitabulllah / Muhardis Abu Bakar Abu Bakar, Muhardis Architecture as a profession. Architects Architecture in relation to special subjects Sustainable architecture Islamic architecture. Moorish architecture Mosques Masyarakat Minangkabau merupakan penduduk yang mendominasi wilayah Provinsi Sumatera Barat. Adagium Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) masih dipegang teguh. Hal ini dapat dilihat dengan didirikannya Mesjid Raya Sumatera Barat yang diagung-agungkan sebagai sentra kegiatan keagamaan, adat, dan ilmu pengetahuan. Arsitektur atap mesjid terlihat memadukan gonjong minangkabau dengan kubah di dalamnya. Atapnya seolah-olah melambangkan prosesi peletakkan batu hajar aswad. Dinding diukir motif songket tembus pandang, berwarna kuning emas dengan tulisan Allah di tengahtengahnya. Pada bagian pinggir-pinggirnya diukir motif siriah gadang, bada mudiak, dan kuciang lalok saik galamai. Arsitektur ini merupakan rancangan Rizal Muslimin dari hasil sayembara disain bangunan Masjid Raya Sumatera Barat yang diadakan tahun 2007. Sungguh perpaduan agama dan adat yang artistik. Setiap unsur dari pembangunan mesjid ini tentunya memiliki simbol yang mewakili makna tertentu. Melalui tulisan singkat ini, beberapa simbol tersebut akan dianalisis untuk menemukan makna yang tersembunyi. 2012 Conference or Workshop Item PeerReviewed text en https://ir.uitm.edu.my/id/eprint/50864/1/50864.pdf ID50864 Abu Bakar, Muhardis (2012) Kajian semiotika budaya terhadap arsitektur Mesjid Raya Sumatera Barat : adat basandi syara’, syara’ basandi kitabulllah / Muhardis Abu Bakar. In: The 9th Regional Symposium of the Malay Archipelago, 11-12 December 2012, Al Khawarizmi Lecture Hall, UiTM Perak. |
institution |
Universiti Teknologi Mara |
building |
Tun Abdul Razak Library |
collection |
Institutional Repository |
continent |
Asia |
country |
Malaysia |
content_provider |
Universiti Teknologi Mara |
content_source |
UiTM Institutional Repository |
url_provider |
http://ir.uitm.edu.my/ |
language |
English |
topic |
Architecture as a profession. Architects Architecture in relation to special subjects Sustainable architecture Islamic architecture. Moorish architecture Mosques |
spellingShingle |
Architecture as a profession. Architects Architecture in relation to special subjects Sustainable architecture Islamic architecture. Moorish architecture Mosques Abu Bakar, Muhardis Kajian semiotika budaya terhadap arsitektur Mesjid Raya Sumatera Barat : adat basandi syara’, syara’ basandi kitabulllah / Muhardis Abu Bakar |
description |
Masyarakat Minangkabau merupakan penduduk yang mendominasi wilayah Provinsi Sumatera Barat. Adagium Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) masih dipegang teguh. Hal ini dapat dilihat dengan didirikannya Mesjid Raya Sumatera Barat yang diagung-agungkan sebagai sentra kegiatan keagamaan, adat, dan ilmu pengetahuan. Arsitektur atap mesjid terlihat memadukan gonjong minangkabau dengan kubah di dalamnya. Atapnya seolah-olah melambangkan prosesi peletakkan batu hajar aswad. Dinding diukir motif songket tembus pandang, berwarna kuning emas dengan tulisan Allah di tengahtengahnya. Pada bagian pinggir-pinggirnya diukir motif siriah gadang, bada mudiak, dan kuciang lalok saik galamai. Arsitektur ini merupakan rancangan Rizal Muslimin dari hasil sayembara disain bangunan Masjid Raya Sumatera Barat yang diadakan tahun 2007. Sungguh perpaduan agama dan adat yang artistik. Setiap unsur dari pembangunan mesjid ini tentunya memiliki simbol yang mewakili makna tertentu. Melalui tulisan singkat ini, beberapa simbol tersebut akan dianalisis untuk menemukan makna yang tersembunyi. |
format |
Conference or Workshop Item |
author |
Abu Bakar, Muhardis |
author_facet |
Abu Bakar, Muhardis |
author_sort |
Abu Bakar, Muhardis |
title |
Kajian semiotika budaya terhadap arsitektur Mesjid Raya Sumatera Barat : adat basandi syara’, syara’ basandi kitabulllah / Muhardis Abu Bakar |
title_short |
Kajian semiotika budaya terhadap arsitektur Mesjid Raya Sumatera Barat : adat basandi syara’, syara’ basandi kitabulllah / Muhardis Abu Bakar |
title_full |
Kajian semiotika budaya terhadap arsitektur Mesjid Raya Sumatera Barat : adat basandi syara’, syara’ basandi kitabulllah / Muhardis Abu Bakar |
title_fullStr |
Kajian semiotika budaya terhadap arsitektur Mesjid Raya Sumatera Barat : adat basandi syara’, syara’ basandi kitabulllah / Muhardis Abu Bakar |
title_full_unstemmed |
Kajian semiotika budaya terhadap arsitektur Mesjid Raya Sumatera Barat : adat basandi syara’, syara’ basandi kitabulllah / Muhardis Abu Bakar |
title_sort |
kajian semiotika budaya terhadap arsitektur mesjid raya sumatera barat : adat basandi syara’, syara’ basandi kitabulllah / muhardis abu bakar |
publishDate |
2012 |
url |
https://ir.uitm.edu.my/id/eprint/50864/1/50864.pdf https://ir.uitm.edu.my/id/eprint/50864/ |
_version_ |
1712288426157408256 |
score |
13.160551 |